Hari-hari ini anda pasti mnyaksikan bagaimana di setiap pusat-pusat
perbelanjaan, apalagi yang besar dipenuhi dengan produk-produk makanan
dan minuman dalam jumlah yang sangat besar.
Bagi yang tidak
mengetahui, mungkin ia akan mengira terjadi pertambahan penduduk secara
mendadak. atau paling kurang pendatang dalam jumlah besar.
Kenyataannya tidaklah demikian. Yang terjadi adalah ledakan konsumsi ummat Islam di bulan ramadhan.
Semangat ummat Islam untuk makan dan minum di bulan suci ini seakan
berlipat ganda. Karenanya, berapapun stok makanan dan minuman yang
dipasarkan di bulan ini akan segera ludes dibeli dan disantap oleh ummat
Islam.
Fenomena ini sepatutnya kita renungkan bersama,
terlebih kebanyakan yang mendapatkan keuntungan dari fenomena ini ialah
para pengusaha yang meyoritasnya dikuasai oleh ummat lain alias non
muslim.
Terbetik satu pertanyaan di benak saya: mungkinkah
Romadhan adalah momentum untuk memperkaya ummat lain, dan menguras
kekayaan ummat Islam?
Semoga pertanyaan ini tidak benar adanya,
dan saya sangat mengharap anda semua mampu membuktikan bahwa andalah
sebagai orang islam yang paling banyak mendapatkan keuntungan dari
momentum-momentum Islam isemacam Ramadhan ini.
[Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri]
Sumber: Fanpage Status Nasehat