Sobat di sepanjang sejarah islam, banyak bermunculan nabi palsu. Semuanya mengaku nabi, dan mengaku sebagai utusan Allah.
Walau demikian, tidaklah berlalu waktu lama semumanya tersibak kepalsuannya.
Syukur alhamdulillah, nabi kita Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa
sallam telah dipilih sebagai penutup para nabi dan rasul. Karena itu
tiada nabi atau rasul sepeninggal beliau.
Allah Ta'ala berfirman:
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ
اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Bukanlah Muhammad itu ayah salah seorang lelaki dari kalian, namun ia
adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. ( al ahzab 40)
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga berdabda:
إِنَّ الرِّسَالَةَ وَالنُّبُوَّةَ قَدْ انْقَطَعَتْ فَلاَ رَسُولَ بَعْدِي وَلاَ نَبِيَّ
Sejatinya kerasulan dan kenabian telah terputus atau selesai, maka itu
tidak ada lagi rasul dan juga tidak pula nabi sepeninggalku. ( at
tirmizy)
Sobat, ini adalah satu kepastian dan keyakinan kita sebagai ummat islam.
Walaupun kenabian telah terputus, namun tetap saja banyak yang masih
berambisi dan mengaku-ngaku sebagai nabi atau rasul, dan tentunya mereka
semua adalah nabi atau rasul palsu alias gadungan.
Rasulullah bersabda:
وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ،
قَرِيبًا مِنْ ثَلاَثِينَ، كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ»
Kiamat tidak akan bangkit sampai ada para pendusta besar yang jumlahnya
mencapai sekitar 30 orang. Mereka semua mengaku-ngaku sebagai utusan
Allah.( muttafaqun alaih)
Namun ada satu pelajaran besar yang
patut kita petik dari fakta ini. Bila dari yang mengaku sebagai nabi
atau rasul ada yang palsu alias pendusta. Tentu dari yang mengaku
sebagai orang islam, ulama, wali, atau pembela islam juga demikian
halnya.
Mengaku sebagai orang islam, ulama, atau pejuang islam
namun pada kenyataannya ia adalah orang kafir. Idiologinya kafir,
perilakunya kafir dan loyalitasnya juga kepada orang-orang kafir.
Sebagaimana anda mewaspadai nabi palsu maka sepatutnya anda juga
mewaspadai muslim palsu, ulama palsu, atau parabpejuang gadungan.
By: Ust. Dr Muhammad Arifin Badri
Sumber : Fanpage Muslim.Or.Id